keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa

 

ANIS SUSANTI

S1 KESEHEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI

KESEIMBANGAN CAIRAN ELEKTROLIT DAN ASAM BASA

A.    Pengetian Cairan dan Elektrolit

Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu  (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan.

Keseimbangan Cairan adalah suatu proses yang dinamis antara fluid intake dan absorbsi, fluid distribution dan fluid output.

Untuk mempertahankan keseimbangan cairan, maka fluid intake harus sama dengan output.

Fluid Intake : Makan, Minum, Air Metabolik

Fluid Output : Kulit (keringat), IWL (Insesible Water Loss), Urin, Gastrointestinal

B.     Komposisi Cairan dan Elektrolit Tubuh

Cairan Intraseluler (CIS) adalah cairan yang berada didalam sel diseluruh tubuh. Pad dewasa kira-kira 2/3 dari cairan tubuh, sedangkan pada bayi1/2 dari cairan tubuh bayi. Komposisi intraselulaer yaitu Ion Kalium (K) berkonsentrasi tinggi, Ion Natrium (Na) berkonsentrasi rendah. Koonsentrasi protein dalam sel tinggi.

Cairan Ekstaseluler (CES) adalah cairan yang berada di dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada diluar sel dan tediri dari tiga kelompok yaitu pada bayi baru lahir, kira-kira ½ cairan tubuh terkandung dalam CES. Setelah usia 1 tahun, volume relatif dari CES menurun kira-kira sepertiga dari volume total.

Komposisi cairan ekstraseluler (CES) : Plasma darah & cairan interstisial memiliki isi yang sama, ion natrium (Na+) & Klorida (Cl-) serta Ion bikarbonat (HCO3-) dalam jumlah besar. Ion Kalium (k+), Kalsium (Ca2+), Magnesium (Mg+), fosfat (HPO42-), Sulfat (SO42-), & Asam organic. Protein pada plasma > protein pada cairan interstisial.

C.    Sistem Tubuh Yang Berperan Pada Kebutuhan Cairan dan Elektrolit

1.      Ginjal

Ginjal merupaka organ yang memiliki peran cukup besar, terlihat pada fungsi ginjal yakni sebagai pengatur air, konsentrasi garam dalam darah, keseimbangan asam basa darah dan ekskresi bahan buangan atau kelebihan garam.

2.      Kulit

Kulit merupakan bagian penting dalam pengaturan cairan yang terkait dengan proses pengaturan panas yang disarafi oleh yasamotorik dengan kemampuan mengendalikan arteriola kutan dengan cara vasodilatasi dan vasokonstriksi. Banyaknya darah yang mengalir melalui pembuluh darah dalam kulit mempengaruhi jumlah keringat yang dikeluarkan.

3.      Paru-paru

Berperan dalam pengeluaran cairan dengan menghasilkan insensible water loss -/+ 400 ml/hari. Proses pengeluaran cairan dengan respons akibat perubahan frekuensi dan kedalaman pernafasan.

4.      Gastrointestinal

Merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam mengeluarkan cairan melalu proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam kondisi normal cairan yang hilang dalam sistem ii sekitar 100-200 ml/hari.

Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai macam gangguan. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat terjadi dalam beberapa bentuk, seperti overhidrasi, dehidrasi, hiponatremia, hipernatremia, dan sebagainya. Masingmasing gangguan keseimbangan tersebut menimbulkan berbagai gejala dan bahkan kegawatdaruratan medis. Oleh sebab itu, praktisi kesehatan seharusnya mengetahui tentang pentingnya keseimbangan cairan dan elektrolit agar tidak terjadi kasus-kasus tersebut.



Berikut merupakan beberapa mekanisme pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit antar kompartemen.

1.      Keseimbangan Donnan

Keseimbangan Donnan merupakan keseimbangan antara cairan intraseluler dengan cairan ekstraseluler yang timbul akibat adanya peran dari sel membran. Protein yang merupakan suatu molekul besar bermuatan negatif, bukan hanya ukuran molekulnya yang besar namun merupakan suatu partikel aktif yang berperan mempertahankan tekanan osmotik. Protein ini tidak dapat berpindah, tetapi akan mempengaruhi ion untuk mempertahankan netralitas elektron (keseimbangan muatan positif dan negatif) sebanding dengan keseimbangan tekanan osmotik di kedua sisi membran. Pergerakan muatan pada ion akan menyebabkan perbedaan konsentrasi ion yang secara langsung mempengaruhi pergerakan cairan melalui membran ke dalam dan keluar dari sel tersebut.

2.      Osmolalitas dan Osmolaritas

Osmolalitas digunakan untuk menampilkan konsentrasi larutan osmotik berdasarkan jumlah partikel, sehubungan dengan berat pelarut. Lebih khusus, itu adalah jumlah osmol disetiap kilogram pelarut. Sedangkan osmolaritas merupakan metode yang digunakan untuk menggambarkan konsentrasi larutan osmotik. Hal ini didefinisikan sebagai jumlah osmol zat terlarut dalam satu liter larutan. Osmolaritas adalah properti koligatif, yang berarti bahwa tergantung pada jumlah partikel terlarut dalam larutan. Selain itu osmolaritas juga tergantung pada perubahan suhu1,4.

3.      Tekanan Koloid Osmotik

Tekanan koloid osmotik merupakan tekanan yang dihasilkan oleh molekul koloid yang tidak dapat berdifusi, misalnya protein, yang bersifat menarik air ke dalam kapiler dan melawan tekanan filtrasi. Koloid merupakan molekul protein dengan berat molekul lebih dari 20.000-30.000. Walaupun hanya merupakan 0,5% dari osmolalitas plasma total, namun mempunyai arti yang sangat penting. Karena, hal ini menyebabkan permeabilitas kapiler terhadap koloid sangat kecil sehingga mempunyai efek penahan air dalam komponen plasma, serta mempertahankan air antar kompartemen cairan di tubuh. Bila terjadi penurunan tekanan koloid osmotik, akan menyebabkan timbulnya edema paru.

4.       Kekuatan Starling (Starling’s Forces)

     Tekanan koloid osmotik plasma kira-kira 25 mmHg sedang tekanan darah 36 mmHg pada ujung arteri dari kapiler darah dan 15 mmHg pada ujung vena. Keadaan ini menyebabkan terjadinya difusi air dan ion-ion yang dapat berdifusi keluar dari kapiler masuk ke cairan interstisiil pada akhir arteri dan reabsorsi berkisar 90% dari cairan ini pada akhir arteri dan reabsosrsi berkisar 90% dari cairan ini pada ujung venous.

.

D.  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbangan Cairan dan Elektrolit. :






1.Usia

2.Jenis kelemin

3.Sel-sel lemak

4.Stress

5.Sakit

6.Temperature lingkungan

7.Diet

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRINSIP DAN CARA KERJA ELEKTRIKAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

BESARAN VEKTOR DAN GAYA DALAM TUBUH MANUSIA

Prinsip Dasar Makhluk Hidup